Sabtu, 18 Desember 2010

Manajemen Pendidikan


MANAJEMEN PENDIDIKAN
  I.            Definisi Manajemen
Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat, dan profesi. Dikatakan sebagai ilmu oleh Luther Gulick karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerjasama. Dikatakan sebagai kiat oleh Follet karena menajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan tugas. Dipandang sebagai profesi karena manajemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer, dan para profesional dituntun oleh suatu kode etik.
Dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang manajer atau pimpinan, yaitu: Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pemiminan (Leading), dan Pengawasan (Controlling). Oleh karena itu, manajemen diartikan sebagai proses merencana, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.

II.            Definisi Pendidikan
Driyarkara (dalam Nanang Fattah, 2004) mengatakan bahwa pendidikan itu adalah memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia muda ke taraf mendidik. Dalam Dictionary of Education dinyatakan bahwa pendidikan adalah: (a). proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, tingkah laku lainnya di dalam masyarakat tempat mereka hidup, (b). proses sosial yang terjadi pada orang yang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang adri sekolah), sehingga mereka dapat memperoleh perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum.

III.            Teori Manajemen
Teori manajemen pendidikan terdiri atas 3, yaitu:
1.      Teori Klasik
Teori klasik berasumsi bahwa para pekerja atau manusia iti sifatnya rasional, berpikir logik, dan kerja merupaka suatu yang diharapkan. Oleh karena itu teori klasik berangkat dari premis bahwa organisasi bekerja dalam proses logis dan rasional dengan pendekatan ilmiah dan berlangsung menurut struktur atau anatomi organisasi.
Salah satu teori klasik adalah Manajemen Ilmiah dipelopori oleh Frederik W. taylor (1856-1915). Pendekatan ilmiah ini berpandangan bahwa yang menjadi sasaran manajemen adalah mendapatkan kemakmuran maksimum bagi pengusahaa dan karyawannya. Untuk itu manajemen harus melaksanakan prisnsip-prinsip: 1). Perlunya dikembangkan ilmu bagi setiap tugas, 2). Pemilihan karyawan yang tepat sesuai dengan persyaratan kerja, 3). Perlunya pelatihan dan pemberian rangsangan, 4). Perlunya dilakukan penelitian-penelitian dan percobaan-percobaan.
Filley, Kerr, dan Hous (1976) kelemahan-kelemahan teori klasik secara garis besar dikemukakan sebagai berikut:
a)      Teori klasik adalah teori yang terikat waktu.
b)      Teori klasik mempunyai ciri-ciri deterministik.
c)      Teori ini merumuskan asumsinya secara eksplisit.
2.      Teori Neo-Klasik
Teori ini timbul sebagaian karena pada para manajer terdapat berbagai kelemahan dengan pendekatan klasik. Teori ini berasumsi bahwa manusia itu makhluk sosial dengan mengaktualisasikan dirinya. Pengikut aliran ini Chester I. Barnard (1976) yang menyatakan bahwa hakikat organisasi adalah kerjasama, yaitu kesediaan orang saling berkomunikasi dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Keseimbangan harus dijaga antara imbalan yang diberikan kepada individu dan sumbangan individu terhadap tercapainya tujuan organisasi.

3.      Teori Modern
Pendekatan modern berdasarkan hal-hal yang bersifat situasional. Artinya orang menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi lingkungan. Asumsi yang dipakai adalah bahwa orang itu berlainan dan berubah baikkebutuhannya, reaksinya, tindakan yang semuanya bergantung pada lingkungan. Selanjutnya orang itu bekerja di dalam suatu sistem untuk mencapai tujuan bersama.

IV.            Prinsip-Prinsip Manajemen
A.    Prinsip Manajemen Berdasarkan Sasaran (MBS)
Istilah MBS pertama kali dipopulerkan sebagai suatu pendekatan terhadap perencanaan oleh Peter Drucker (1954). MBS mempunyai 3 siklus atau proses , yaitu: 1). Identifikasi tujuan, tanggung jawab, dan tugas-tugas, 2). Pengembangan standar prestasi, 3). Pengukuran dan penilaian prestasi.

Sistem MBS tujuh langkah:
1)      Tentukan hasil-hasil akhir
2)      Tentukan apakah dia bertautan dengan tujuan organisasi
3)      Atasan bersama-sama dengan bawahan berunding dalam menentukan sasaran-sasaran
4)      Menyusun kegiatan untuk mencapai sasaran
5)      Susunlah tugas-tugas
6)      Tentukan batas-batas pekerjaan dan jenis pengarahan yang akan dipergunakan oleh atasan
7)      Monitor dan laporan

B.     Prinsip Manajemen Berdasarkan Orang
Manajemen berdasarkan orang  merupakan suatu konsep manajemen modern yang mengakaji keterkaitan dimensi perilaku, komponen sistem dalam kaitannya dengan perubahan dan pengembanagan organisasi. Tuntutan perubahan dan pengembanagan yang muncul sebagai akibat tuntutan internal dan eksternal, membawa implikasi terhadap perubahan perilaku dan kelompok dan wadahnya.
Manajer pada umumnya bekerja pada lingkungan yang selalu berubah. Perubahan lingkungan yang bermacm-macam, menuntut organisasi selalu menyesuaikan diri. Salah asatu upaya yang paling penting adalah dengan mengembangkan sumber daya manusia. Namun, pengembangan SDM harus diimbangi dengan pengembangan organisasi.

C.    Prinsip Manajemen Berdasarkan Informasi
Informasi yang dibutuhkan oleh manajer disediakan oleh suatu sistem informasi manajemen yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajer secara teratur. Informasi ini dimanfaatkna sebagai dasar untuk melakukan pemantauan dan penilaian kegiatan serta hasil-hasil yang dicapai. Dengan perkataan lain sistem informasi manajemen merupakan keseluruhan jaringan informasi yang ditujukan kepada pembuatan keterangan-keterangan bagi manajer yang berfungsi untuk pengambilan keputusan. Informasi itu sendiri merupakan data yang telah diolah, dianalisis melalui suatu cara sehingga menjadi berarti. Sedangkan data adalah fakta atau fenomena yang belum dianalisis, seperti, jumlah, angka, nama, lambang yang menggambarkan suatu objek, ide, kondisi, dan situasi.



























Tidak ada komentar:

Posting Komentar